Senin – Jumat : 10.00 – 16.00 WIB

Instagram I Facebook

Massage Therapy dalam Meningkatkan Keseimbangan pada Lansia (Geriatri)

oleh : Dr. Evy

Menurut WHO, jatuh merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama secara global. Diperkirakan sekitar 684.000 kasus jatuh fatal terjadi setiap tahunnya, menjadikannya penyebab utama kedua kematian akibat cedera yang tidak disengaja setelah kecelakaan lalu lintas. Lebih dari 80% kematian akibat jatuh terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, dengan wilayah Pasifik Barat dan Asia Tenggara menyumbang 60% dari total kematian tersebut. Di seluruh dunia, angka kematian tertinggi akibat jatuh terjadi pada orang dewasa berusia di atas 60 tahun. Lansia memiliki risiko tinggi untuk mengalami jatuh, dengan data menunjukkan bahwa 1 dari 4 lansia mengalami jatuh setiap tahunnya. Komplikasi paling umum dari jatuh pada lansia adalah patah tulang panggul atau pangkal paha, yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas dan peningkatan ketergantungan dalam aktivitas sehari-hari.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Therapeutic Massage & Bodywork (2012) menemukan bahwa jatuh pada lansia berkaitan erat dengan gangguan keseimbangan, gaya berjalan, serta berbagai faktor lain seperti penyakit kronis dan efek samping obat-obatan. Jatuh pada usia lanjut tidak hanya meningkatkan angka kesakitan tetapi juga dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang serta menurunkan kualitas hidup.

Seiring bertambahnya usia, massa otot berkurang sekitar 3-8% per dekade setelah usia 30 tahun, dan tingkat penurunan ini meningkat lebih drastis setelah usia 60 tahun. Penurunan massa otot ini merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan lansia lebih rentan terhadap jatuh dan cedera. Selain itu, berkurangnya kepadatan tulang, kekakuan sendi, dan melemahnya otot penyangga tubuh semakin meningkatkan risiko jatuh pada lansia.

Peran Massage Therapy dalam Meningkatkan Keseimbangan Lansia

Geriatric massage yang dilakukan secara teratur dapat membantu memperbaiki kekuatan otot, meningkatkan postur tubuh, serta meningkatkan keseimbangan dengan menstimulasi otot-otot fascia dan jaringan ikat di sekitar persendian. Selain itu, terapi pijat juga dapat membantu mengurangi nyeri melalui perbaikan sirkulasi darah dan merelaksasi otot yang tegang, sehingga meningkatkan fleksibilitas sendi dan mengembalikan postur tubuh ke posisi yang lebih optimal.

Sebuah studi dalam International Journal of Older People Nursing yang mengamati 14 penelitian terkait lansia yang menerima pijat di pusat perawatan residensial menemukan bahwa terapi pijat tidak hanya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia, tetapi juga memberikan efek psikologis positif berupa perasaan nyaman dan relaksasi. Penelitian lain di Jepang yang melibatkan 36 responden di fasilitas geriatri menunjukkan bahwa setelah mendapatkan pijatan selama 15 menit, suhu kulit meningkat, menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan peningkatan aliran darah. Hal ini mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kenyamanan saat bergerak.

Secara umum, terapi pijat aman bagi lansia dengan berbagai kondisi kesehatan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menjalani terapi pijat, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Lansia juga perlu memperhatikan bahwa kulit mereka lebih tipis dan rentan terhadap memar, sehingga pijatan harus dilakukan dengan lembut untuk menghindari cedera atau perdarahan di bawah kulit.

Jenis Massage yang Bermanfaat untuk Lansia

  1. Deep Tissue Massage
    • Fokus pada lapisan otot yang lebih dalam dan jaringan ikat.
    • Efektif untuk nyeri kronis dan masalah postur tubuh.
    • Perlu kehati-hatian untuk menghindari cedera jaringan.
  2. Myofascial Massage
    • Menargetkan lapisan jaringan ikat (fascia) yang mengelilingi otot.
    • Memberikan tekanan lembut dan berkelanjutan untuk meningkatkan mobilitas sendi.
  3. Trigger Point Therapy
    • Teknik pemijatan lembut pada titik-titik tertentu di otot yang dapat menimbulkan nyeri.

Tips untuk Mengoptimalkan Geriatric Massage

  1. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih.
  2. Selalu komunikasikan kondisi dan keluhan dengan terapis, terutama jika mengalami nyeri.
  3. Pilih waktu yang tepat untuk menjalani terapi pijat agar hasilnya lebih optimal.
  4. Sesi pertama tidak perlu terlalu lama; durasi pijatan dapat ditingkatkan secara bertahap dalam kunjungan berikutnya.
  5. Pilih terapis yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani lansia untuk memastikan pijatan yang aman dan nyaman.

Selain terapi pijat, lansia juga sangat dianjurkan untuk melakukan latihan fisik secara rutin. Latihan ini membantu membangun dan mempertahankan kekuatan otot yang penting untuk mobilitas, serta meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak sendi, terutama di bagian tungkai dan kaki. Dengan kombinasi geriatric massage dan aktivitas fisik yang teratur, lansia dapat menjaga keseimbangan, mengurangi risiko jatuh, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan