Oleh : Dr. Evy
Wellness cuisine adalah pola makan yang berfokus pada pendekatan kuliner sehat, dengan menekankan kecukupan nutrisi, keseimbangan gizi, serta cara pengolahan makanan yang mendukung kesehatan tubuh dan pikiran. Konsep ini mencakup keseluruhan proses, mulai dari pemilihan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian, hingga cara mengonsumsinya.
Sejak 440 SM, Hippocrates—yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern telah menyatakan:
“Let food be thy medicine and medicine be thy food”
Makna dari kalimat tersebut sederhana namun mendalam: pola makan yang baik, berbasis makanan bergizi dan seimbang, mampu menyehatkan tubuh, meningkatkan kebugaran, memperpanjang usia, serta mengurangi dan bahkan mencegah berbagai jenis penyakit.
Kesehatan yang Seimbang: Lebih dari Sekadar Makan
Untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan optimal, tubuh memerlukan:
- Energi cukup yang sebagian besar diperoleh dari makanan.
- Tubuh yang sehat.
- Pola pikir (mindset) yang positif.
- Emosi yang terkelola dengan baik.
- Kehidupan sosial yang harmonis.
Kelima unsur ini harus selalu dalam keadaan seimbang. Ketidakseimbangan pada salah satu atau lebih dari unsur tersebut dapat memicu gangguan kesehatan seperti:
- Penyakit kronis dan peradangan (inflamasi).
- Gangguan kesehatan mental (mudah stres, cemas, bahkan depresi).
- Kelelahan berkepanjangan dan nyeri kronis.
- Gangguan tidur.
Karena itu, makanan yang kita konsumsi seharusnya bisa membantu tubuh secara terapeutik—menjaga kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa agar tetap sehat, segar, dan positif.
Makanan sehat meningkatkan produksi hormon endorfin (hormon kebahagiaan), sedangkan makanan tidak sehat bisa memicu produksi kortisol berlebihan (hormon stres).
Ciri-Ciri Wellness Cuisine
- Mengutamakan bahan segar dan alami
- Minim proses pengolahan.
- Menggunakan sayur dan buah lokal yang sedang musim.
- Menghindari bahan impor yang telah melalui rekayasa dan proses pengawetan, karena bisa mengurangi kandungan nutrisinya.
- Teknik memasak yang mempertahankan nutrisi
- Mengukus, memanggang, menumis (sauté) dengan suhu rendah.
- Menghindari penggorengan dengan minyak berlebihan dan suhu tinggi.
- Bahan tambahan alami
- Tidak menggunakan penyedap rasa buatan.
- Menggunakan rempah-rempah dan herba alami sebagai penambah rasa.
Penyesuaian Pola Makan dalam Wellness Cuisine
- Mengurangi penggunaan gula buatan (refined sugar).
- Menggunakan minyak sehat, seperti VCO (Virgin Coconut Oil) atau minyak rendah lemak jenuh.
- Mengganti tepung halus dengan biji-bijian utuh (whole grains) untuk mencegah penyakit kardiovaskular dan diabetes.
- Menerapkan konsep Raw Food (raw foodism/raw veganism), yaitu makanan mentah yang tidak dipanaskan lebih dari 40°C, termasuk makanan fermentasi.
- Mengolah makanan dengan cara kukus, rebus, panggang, atau sauté ringan.
Prinsip Mindful Eating & Slow Food
Makan bukan hanya untuk kenyang, tetapi juga sebagai bentuk perawatan diri.
Prinsip Mindful Eating dan Slow Food menekankan pentingnya:
- Menikmati makanan dengan perlahan.
- Mengunyah dengan sadar.
- Mengonsumsi dalam porsi kecil agar tidak membebani lambung.
Dengan cara ini, makanan menjadi terapi alami (food as medicine) bagi tubuh, pikiran, dan emosi.
Langkah Praktis Memulai Wellness Cuisine
- Terapkan pola makan pelangi: makanan yang berwarna-warni dan bervariasi.
- Buat jurnal makanan untuk merencanakan dan mengevaluasi asupan harian.
- Belajar mendengarkan alarm tubuh: sinyal tubuh saat kekurangan nutrisi tertentu.
- Biasakan makan bersama keluarga setidaknya sekali sehari, agar makan jadi momen penuh kesadaran dan kehangatan.
- Kurangi konsumsi makanan siap saji. Masak sendiri di rumah dengan bahan lokal dan segar yang sedang musim.
Dengan membiasakan pola makan berdasarkan konsep Wellness Cuisine, Anda tidak hanya memberi asupan pada tubuh, tetapi juga merawat jiwa dan pikiran secara menyeluruh.