Senin – Jumat : 10.00 – 16.00 WIB

Instagram I Facebook

Ekowisata: Menenangkan Pikiran, Meyehatkan Badan, Sekaligus Melestarikan Lingkungan

Oleh : Halim Ahmad, S.Pt., M.Si

Pandemi Covid-19 yang telah berlalu, memunculkan suatu habbit baru dalam industri pariwisata yang mewujud pada pola preferensi berwisata menjadi lebih peduli terhadap aspek-aspek menyangkut kebersihan, kesehatan, keselamatan, juga kepedulian lingkungan. Ekowisata merupakan konsep wisata kembali ke alam dengan cara yang bertanggungjawab, yang mampu mengakomodir aspirasi-aspirasi tersebut melalui kemasan kegiatannya yang tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kesenangan wisatawan semata, tetapi juga bisa menjadi sarana penunjang kesehatan, sekaligus berkontribusi pada upaya-upaya mempertahankan keberlanjutan konservasi lingkungan. Bagaimana bisa?

Ketenangan Pikiran

Alam menyuguhkan white noise, yaitu suara alam dalam frekuensi yang bisa di dengar oleh manusia, seperti desiran angin, gemericik air, atau kicau burung dan suara binatang lainnya, yang akan membuat pikiran menjadi lebih tenang. White noise alam akan merangsang sensasi relaks dan santai sehingga akan membawa ketenangan pada pikiran. Selain itu, warna-warna alam seperti hamparan tanaman hijau atau laut biru akan memicu hormon bahagia, yang mampu menekan perasaan jenuh dan stress akibat aktivitas sehari-hari sehingga meningkatkan perasaan relaks dan santai, sebagai bentuk istirahat mental dan pikiran. Aktivitas berwisata kembali ke alam mampu menunjang kesehatan jiwa dan pikiran yang akan memperbesar peluang terwujudnya harmoni antara manusia dengan alam (Abdo & Shokry, 2020).

Kesehatan Badan

    Ekowisata yang menawarkan aktivitas interaktif dengan lingkungan baik dengan alam maupun interaksi sosial bersama masyarakat sekitar dalam bentuk tracking, hiking, maupun swimming bisa membuat badan menjadi lebih sehat. Kegiatan ekowisata mengedepankan suatu aktivitas menyatu dengan alam memberikan peluang kepada ekowisatawan untuk mendapatkan manfaat ikutan berupa kesehatan dan kebugaran jiwa maupun raga (Nordin & Jamal, 2021). Alam merupakan sumber sumber daya kesehatan masyarakat, sehingga  ekowisata berpotensi untuk sekaligus memberikan terapi kesehatan berbasis alam kepada wisatawan (Clissold et al., 2022). Aset lingkungan seperti udara segar, air bersih, dan fitur alam menjadi atribut penting dalam pengembangan wisata yang akan membawa manfaat pada kesehatan (Heung & Kucukusta, 2012).

    Kelestarian Lingkungan

    Ekowisata berada pada posisi sebagai interpretasi dari prinsip-prinsip konservasi lingkungan. Sehingga penyelenggaraan ekowisata akan memberikan kontribusi pada tujuan-tujuan pelestarian lingkungan. Pengalaman imersif, penguatan identitas, serta kesempatan refleksi yang bermakna dalam berinteraksi dengan lingkungan alam maupun sosial budaya masyarakat selama dan setelah berwisata, akan memotivasi wisatawan untuk mengambil sikap dan tindakan baru yang lebih ramah lingkungan (Hunt & Harbor, 2019). Pengalaman berwisata di alam akan memicu rasa kekaguman terhadap lingkungan yang akan memupuk rasa sykur dan pada akhirnya meningkatkan rasa kepedulian lingkungan.

    Jadi, mari kita ber-ekowisata!!

    Pustaka: